Maaf, Membuka Rahasia
- By admin
- January 23, 2022
- Kebenaran Bukan Pembenaran
Seorang gadis Jepang, anak pemilik toko makanan, tanpa terduga kedapatan hamil. Tentu saja orangtuanya marah. Gadis itu tidak mau mengatakan siapa laki-laki yang menghamilinya. Setelah dipaksa, akhirnya ia menyebut sebuah nama: Hakuin. Hakuin adalah guru Zen yang terkenal sebagai orang yang saleh. Dengan sangat berang mereka menemui Hakuin. Laki-laki itu hanya mengucapkan kata, ”Begitu ya?”
Hakuin tidak memusingkan tuduhan tersebut. Begitu dilahirkan, si bayi diserahkan kepadanya. Ia merawat bayi itu dengan bantuan para tetangga yang menyediakan susu dan berbagai kebutuhan lainnya. Setahun kemudian ibu si bayi merasa tidak tahan lagi sehingga membuka rahasianya. Ayah bayi yang dilahirkannya itu adalah seorang laki-laki yang bekerja di pasar ikan. Orangtua perempuan itu pun segera pergi menemui Hakuin dan memohon maaf. Mereka mengambil kembali bayinya. Hakuin tidak berkeberatan. Lagi-lagi ia hanya berkata, ”Begitu ya?”
Memberi Maaf
Kebanyakan orang tidak akan bersikap seperti Hakuin. Fitnah dan pencemaran nama baik sepantasnya tidak boleh dibiarkan. Demi mempertahankan nama baik acapkali terjadi pertumpahan darah. Namun main hakim sendiri tidak bisa dibenarkan. Hukum negara ataupun adat mengancam mereka yang berbuat merugikan orang lain. Di pengadilan kebenaran diungkapkan dan keadilan ditegakkan.
Kenapa Hakuin tidak menyangkal ketika dituduh? Mudah saja baginya untuk menolak tuduhan yang tidak memiliki bukti dan saksi. Namun Hakuin percaya pada kekuatan kebenaran dan kebajikan yang selalu dijalaninya. Semua orang sudah tahu kalau Hakuin adalah seorang biksu. Orang yang pantang membunuh, pantang mencuri, pantang berbicara tak benar, pantang mengonsumsi apa saja yang menyebabkan hilangnya kesadaran, dan pantang melakukan hubungan seksual. Tanpa hidup selibat, ia kehilangan kebiksuannya.
Hakuin pun tidak marah. Kemarahan tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, ia merasa kasihan kepada orang yang memfitnah dan menistanya. Belas kasih dan kebijaksanaan membuat biksu ini membiarkan si gadis menyembunyikan rahasianya. Hakuin yang berjiwa besar tidak merasa dirugikan, bahkan ia mendapat kesempatan untuk menambah timbunan kebajikannya. Ia sudah memaafkan orang yang bersalah kepadanya sebelum yang bersangkutan meminta maaf.
Semua orang yang merasa bersalah ingin dimaafkan. Memohon maaf cuma omong kosong jika tidak disertai penyesalan yang tulus dan tekad yang kuat untuk tidak berbuat salah lagi. Sedangkan orang yang memberi maaf mengharapkan orang yang dimaafkan selamat dan bebas dari kesulitan. Dengan demikian akan tercipta kedamaian. Siapa saja yang sungguh-sungguh memberi maaf, tanpa keangkuhan, hidupnya tenang dan bahagia (Visuddhi-gatha).
Menyembunyikan Rahasia
Rahasia adalah sesuatu yang tersembunyi. Atau sengaja disembunyikan, supaya tidak diketahui oleh orang lain. Ketika sesuatu yang seharusnya disembunyikan sudah diketahui orang banyak, dinamakan rahasia umum. Sesungguhnya ini bukan lagi rahasia. Seperti Rahasia Perempuan yang diungkapkan Ari Lasso dalam lirik lagunya, boleh dinyanyikan oleh siapa pun. Rahasia itu mengenai bagian pada perempuan yang sangatlah peka bila disentuh oleh lelaki. Laki-laki juga bukan tidak punya rahasia. Hanya saja perempuan lazim dianggap lebih banyak yang menyimpan rahasia pribadi. Bisa jadi perempuan menyembunyikan rahasia cinta pertamanya, memendam deritanya sendiri, atau setidak-tidaknya enggan memberitahukan berapa umurnya.
Selain rahasia perempuan, Buddha menyebutkan kalau para brahmana merahasiakan mantranya. Mereka dipercaya sebagai pemimpin agama dan guru spiritual yang memelihara rahasia keterampilan dan kekuatan magis. Dalam konteks pekerjaan memegang rahasia jabatan memang sudah merupakan keharusan. Lainnya, rahasia ditemukan pada orang-orang yang menganut pandangan sesat atau berbuat salah. Mereka akan menyembunyikan keaibannya. Sedangkan kebenaran bersinar bagai cahaya matahari dan bulan, tanpa rahasia (A. I, 282). Meminta maaf seharusnya berarti mengakui kesalahan, dan bersedia mempertanggungjawabkan apa yang pernah diperbuat demi kebenaran.
Tidak ada yang disembunyikan dalam ajaran tentang kebenaran. Ketika Yongey Mingyur Rinpoche membocorkan sebuah rahasia besar keceriaan hidup (The Joy of Living) yang dialaminya lewat praktik meditasi, ia mengatakan: Tidak ada rahasia! Di mana-mana para pembicara dengan bebasnya mengungkap bermacam-macam rahasia di hadapan publik. Ada rahasia resep panjang umur atau rahasia hidup bahagia, rahasia menjadi sukses dan kaya, rahasia kekuatan pikiran, dan lain-lain. Namanya rahasia, tetapi tidak dirahasiakan.
Tetapi mengenai rahasia negara orang harus tutup mulut. Seharusnya rahasia negara dijaga demi kebaikan rakyat. Manakala rahasia negara disamakan dengan rahasia penguasa, kepentingan oknum mengalahkan kepentingan orang banyak. Penyalahgunaan kekuasaan mudah terjadi. Karena itu terdapat sejumlah peristiwa pelanggaran berat HAM yang agaknya dibiarkan sebagai sisi gelap sejarah. Kalau pun ada yang mau memberi maaf, apa ada yang bertanggung jawab mau meminta maaf?
Jakarta, September 2009