Kebiasaan orang Tionghoa memberikan mempersembahkan makanan kepada leluhur, yang juga dipraktikkan di India di masa kehidupan Buddha, sangat hidup di Asia. Apakah kebiasaan ini sesuai dengan kepercayaan Therawada? Apakah persembahan tersebut bermanfaat bagi mendiang? Bagaimana cara yang layak untuk menghormati leluhur? Ini adalah beberapa pertanyaan di benak para Buddhis intelek, khususnya selama bulan Qing Ming ketika para leluhur dikenang dan dihormati dengan persembahan makanan.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Ibu Parwati adalah sosok penjaga budaya yang hidupnya menyatu dengan masyarakat kebanyakan. Ibu Parwati biasanya mengenakan kebaya tradisional dan lebih memilih bepergian naik kendaraan umum.
Keramahannya selalu tercermin dengan senyum manis di wajahnya dan selalu duluan menyapa orang yang bertemu dengannya. Ibu Parwati selalu bahagia, tidak pernah pusing dengan apa yang biasa dipusingkan oleh orang lain, karena tidak melihat sesuatu dari sisi kurangnya tetapi dari sisi: “Oh, saya masih punya sesuatu yang bisa disyukuri.”
Menurut Ibu Parwati, “Senang atau tidak senang itu yang membuat adalah diri kita sendiri. Hidup sederhana saja, jangan banyak ingin ini ingin itu. Juga jangan suka mengeluh.”
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Y.A. AGGACITTA menjelaskan bagaimana praktik satipaṭṭhāna dalam aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan seseorang memahami cara kerja pikirannya sendiri dan dari situ mendapatkan insight tentang akar penyebab masalah mental dan emosionalnya sendiri.
Dalam buku ini beliau juga memasukkan konsep-konsep dasar Acceptance and Commitment Therapy sesuai konteks Buddhis, agar para pembaca mendapatkan manfaat lebih banyak lagi dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Orang-orang bijaksana pada zaman dahulu kala menyatakan bahwa semua metode yang diajarkan oleh Buddha, baik yang sifatnya jitu praktis maupun jalan hakiki tertinggi, dimaksudkan hanya untuk membawa orang mencapai Kebuddhaan.
Semua metode itu dapat diikhtisarkan dalam tiga tema, atau tiga pokok utama, yang merupakan ciri semua ajaran dan mencakup semuanya sebagai satu keutuhan, yaitu: (1) Menjaga perhatian murni pada Bodhi tertinggi (pencerahan sempurna); (2) Berlabuh pada welas asih agung; dan (3) Mempelajari upaya-upaya terampil yang jitu dari kesunyaan (kebijaksanaan yang tidak-mencengkeram atau tanpa-konsep yang halus).
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Dalam buku ini, terkumpul sepuluh kisah teladan, bagaimana dalam kehidupan-kehidupan-Nya di masa lalu, Bodhisatta mempraktikkan sepuluh ‘keunggulan’, atau ‘kesempurnaan’, Paramita, hingga Ia mencapai Kebuddhaan.
Kisah-kisah ini dipilih oleh I. B. Horner dari kumpulan cerita Buddhis Jataka, dalam menyusun bukunya, Ten Jataka Stories. Tiap kisah menyimpan inspirasi bagaimana tiap Paramita dipraktikkan secara heroik, melalui penaklukan diri sendiri, hingga tingkatannya yang paling tinggi.
Semoga pembaca bisa mengambil manfaat darinya.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Memahami metode dan tata cara Agama Buddha yang berbeda-beda, disesuaikan dengan tingkat pikiran dan sifatnya masing-masing tanpa keluar dari inti Ajaran Buddha.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Setiap orang berjuang demi kebahagiaan.
Kita tak henti-hentinya mencari sensasi yang menyenangkan:
pemandangan, suara, bebauan, rasa, dan sentuhan yang menyenangkan.
Agama Buddha merupakan suatu hasil dari pergulatan manusia dalam pencarian kebahagiaan tertinggi.
Dua ribu enam ratus tahun yang lalu dalam sejarah umat manusia, Pangeran Siddhartha, meninggalkan kerajaan dengan kekayaan berlimpah, kekuasaan, dan kesejahteraan untuk pergi dalam suatu perjalanan untuk mencari
kebahagiaan sempurna.
Setelah enam tahun menjalankan eksperimen panjang yang etis, spiritual, dan intelektual, Beliau kembali ke kerajaan-Nya dengan penemuan unik tentang ‘Bagaimana Cara Menjadi Bahagia?’
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Kehidupan dan kematian adalah fenomena hukum alam yang adil dan pasti. Siapa pun dia, apa pun jabatan dan statusnya, secara adil dan merata pasti akan mengalami kematian dan kehidupan kembali.
Fenomena kelahiran dan kematian tak perlu dipersoalkan apalagi dirisaukan, karena sudah merupakan hukum alam yang abadi dan pasti.
Manusia mengalami siklus lahir dan mati yang silih berganti tanpa henti, dengan proses siklus tersebut manusia akan tumbuh lebih matang, lebih baik, dan lebih bijak.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Tanya jawab yang dijabarkan dalam buku karya Bhante Dharmasurya Bhumi Mahathera ini sangat bermanfaat bagi Anda yang baru memulai mempelajari Buddha Dhamma. Buku ini dibagi dalam tiga bagian yaitu mengenai Buddha, Dhamma, dan Sangha. Buku ini disusun berdasarkan Kitab Suci naskah Pali (Tipitaka Pali) yang dijelaskan secara padat, singkat, dan jelas.
Dengan membaca buku ini, para umat Buddha akan bertambah keyakinannya terhadap Buddha, Dhamma, dan Sangha, sehingga dapat mempraktikkan Ajaran Buddha dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Kita membutuhkan Tanah Suci Barat Kebahagiaan Tertinggi. Kita membutuhkan latihan Tanah Suci dengan menyebut berulang-ulang Buddha Amitabha. Mengapa? Karena, kegelapan membutuhkan cahaya, penderitaan membutuhkan penghiburan, perang membutuhkan perdamaian.
Kegelisahan membutuhkan keamanan, kemiskinan membutuhkan harta benda, kesementaraan membutuhkan kekekalan, kekhawatiran membutuhkan kebebasan, kelahiran dan kematian membutuhkan penyelamatan.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Pendiri Dharma Drum Mountain
Master Sheng Yen (1930-2009)
Yang Mulia Master Sheng Yen menyebut pribadinya sebagai “Bhiksu pengelana dibawah terpaan badai dan salju”. Di Taiwan beliau dinobatkan sebagai 50 orang paling berpengaruh dalam 400 tahun terakhir sejarah Taiwan. Beliau merupakan pewaris Dharma dari dua ilsilah Chan (Linji dan Caodong), dan diakui sebagai Guru besar meditasi termasyur.
Beliau merupakan biksu China pertama yang menerima gelar Doktor dalam literatur Buddhis, dan salah satu tokoh yang sangat dikenal dalam dunia pendidikan Buddhis di Taiwan. Beliau juga Tokoh besar dalam gerakan Humanisme dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Sila adalah kelangsungan hidup bagi Buddha Dharma. Buddha membuat Sila sebagai dasar untuk berlatih kebajikan. Sila bukan hanya secara pasif untuk menghentikan perbuatan buruk, bahkan harus secara aktif lebih tekun melakukan kebajikan.
Sila dalam ajaran Buddha, baik itu Pancasila, Atthasila, bahkan Dasasila, perbuatan tidak membunuh selalu menjadi sila yang pertama.
Dari itu dapat diketahui bahwa sebagai seorang umat Buddha, sangat menitikberatkan Sila tidak membunuh. Bodhisattwa demi menaati Sila lebih rela mengorbankan diri daripada menyakiti maupun mencelakai makhluk lain. Karena menolong makhluk lain adalah pencapaian tertinggi dalam jalan kebodhian.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Showing 37–48 of 53 results