Renungan Harian
Kita menyatakan hanya ajaranNya yang terbaik, kalau perlu bertengkar untuk mempertahankan pendapat ini. Memiliki keyakinan pada dokter memang berguna bila hal itu mendorong si pasien untuk mengikuti nasihatnya. Memahami bagaimana obat itu bekerja memang bermanfaat jika hal tersebut mendorong si pasien untuk minum obatnya.
Tetapi tanpa benar-benar minum obatnya, dia tidak akan sembuh dari penyakitnya. Dia sendirilah yang harus minum obat itu.
Minum obat, berarti sakit. Jika minum obat, berarti ingin lekas sembuh. Mana ada obat yang enak? Dari tulisan di atas apabila di akhir kalimat tertulis, “Dia sendirilah yang harus minum obat itu.”
Maka timbul pertanyaan, “Dengan cara yang bagaimana meminumnya? Dengan terpaksa? Dipaksa? Atau dengan suka rela?
”Semoga dengan hadirnya buku ini, pembaca yang terkasih dapat menemukan kembali mutiara-mutiara sederhana namun mendalam di tengah rumitnya kehidupan sehari-hari.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Rp 1
Setiawan Pryana
Cetakan Pertama: Desember 2013
Cetakan Kedua: Juni 2014
Cetakan Ketiga: April 2015
Cetakan Keempat: Juli 2018
viii + 115 hlm; 14,5×21 cm
Disadur dari berbagai sumber oleh: Setiawan Pryana
Penyunting: Purnamasari
Lukisan Sampul Depan: Lili Tan – lilitan.com
Lukisan Sampul Belakang: Van Gogh
Tata Letak dan Sampul: ST Design dan Alfred Wijaya
Weight | 0.4 kg |
---|
You must be logged in to post a review.
Reviews
There are no reviews yet.