Bila seorang sedang lapar, berikanlah makanan.

Itulah hal terbaik yang dapat Anda berikan pada saat itu.

Ini adalah waktu yang tepat untuk memberi.

Bila seseorang sedang sakit,

dana yang terbaik adalah perawatan medis.

Meskipun Anda bukan dokter,

tetapi Anda dapat membawanya ke dokter.

Bantulah dia untuk sembuh.

Untuk orang tersesat,

arahkan mereka ke jalan yang benar.

Hiburlah orang yang berada dalam kesedihan.

Dharma adalah obat yang terbaik

untuk mereka yang mencari kebenaran.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Sejarah masuknya Agama Buddha ke Tiongkok sudah berusia lebih dari seribu sembilan ratus tahun. Hubungan Agama Buddha dengan Tiongkok pun sangatlah dekat sehingga perkembangannya telah saling mempengaruhi baik dari segi budaya maupun tradisi. Alhasil, Agama Buddha di Tiongkok pun telah menjadi Agama Buddha khas milik bangsa Tiongkok.

Walaupun terlihat sangat tulus menghayati Agama Buddha, namun sesungguhnya terdapat banyak sekali salah pahamnya.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Obat penenang, minuman keras, dan narkoba tidak pernah dan tidak akan pernah menyentuh bagian terdalam manusia. Hanya dengan suatu agama yang penuh kelembutan yang akan bisa menyentuh dan memperbaiki kekacauan serta mengobati luka jiwa dalam diri manusia.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Yaḥ pratītyasamutpādaṁ paśyati

sa dharmaṁ paśyati,

yo dharmaṁ paśyati, so Buddhaṁ paśyati.

Ia yang menyadari pratītya-samutpāda

melihat Dharma,

ia yang melihat Dharma melihat Buddha

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Kita menyatakan hanya ajaranNya yang terbaik, kalau perlu bertengkar untuk mempertahankan pendapat ini. Memiliki keyakinan pada dokter memang berguna bila hal itu mendorong si pasien untuk mengikuti nasihatnya. Memahami bagaimana obat itu bekerja memang bermanfaat jika hal tersebut mendorong si pasien untuk minum obatnya.

Tetapi tanpa benar-benar minum obatnya, dia tidak akan sembuh dari penyakitnya. Dia sendirilah yang harus minum obat itu.

Minum obat, berarti sakit. Jika minum obat, berarti ingin lekas sembuh. Mana ada obat yang enak? Dari tulisan di atas apabila di akhir kalimat tertulis, “Dia sendirilah yang harus minum obat itu.”

Maka timbul pertanyaan, “Dengan cara yang bagaimana meminumnya? Dengan terpaksa? Dipaksa? Atau dengan suka rela?

”Semoga dengan hadirnya buku ini, pembaca yang terkasih dapat menemukan kembali mutiara-mutiara sederhana namun mendalam di tengah rumitnya kehidupan sehari-hari.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Di dalam buku ini, Penulis menekankan pentingnya nilai bahwa perkawinan adalah persekutuan yang diperkaya dan ditinggikan, yang memungkinkan kepribadian masing-masing tumbuh. Dari sudut pandang Agama Buddha, perkawinan berarti saling mengerti dan menghormati keyakinan dan kepribadian satu sama lain.

Buku ini tidak hanya akan membantu kita menjalani kehidupan perkawinan yang bahagia, tetapi juga menunjukkan jalan ke kehidupan yang damai dan berkecukupan.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Meditasi bukanlah sesuatu yang dapat dicapai seketika. Bagi pemula, lebih baik untuk mendaras terlebih dahulu.

Dengan merapal, “Amitabha, Amitabha, …”, Anda tidak perlu harus bisa memusatkan perhatian seketika; pemusatan batin akan Anda capai secara bertahap setelah bertahun-tahun merapal secara berulang-ulang.

Melalui pemusatan batin “Amitabha” anda akhirnya akan belajar memusatkan perhatian pada hal-hal lain karena anda telah mempelajari cara untuk memusatkan perhatian pada satu hal. Ini adalah cara yang aman bagi orang-orang yang sibuk dengan kehidupan duniawinya.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Banyak orang salah kira, menganggap kehidupan spiritual dan religius itu ada di suatu tempat nun jauh di atas sana, di langit—sebuah realita mistik dan berdimensi lain—dan bahwa hidup kita sehari-hari terlalu duniawi, jadi tidak begitu baik.

Acap kali orang berpikir bahwa untuk menjadi orang yang religius, kita harus mengabaikan atau mengesampingkan kehidupan sehari-hari, dan pergi ke tempat lain, ke alam yang lain. Menjadi orang spiritual berarti menjadi manusia yang betul-betul utuh.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

“Seperti beberapa bulir embun di ujung rumput

ketika matahari terbit akan segera hilang

Dan tidak akan bertahan lama”

Dua sisi koin yang berbeda, tetapi satu bagian keutuhan. Kehidupan dan kematian satu paket. Kesedihan dilawankan dengan kebahagiaan. Senyuman dimusuhkan dengan kemarahan. Pujian dihadapkan dengan celaan.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Kebiasaan orang Tionghoa memberikan mempersembahkan makanan kepada leluhur, yang juga dipraktikkan di India di masa kehidupan Buddha, sangat hidup di Asia. Apakah kebiasaan ini sesuai dengan kepercayaan Therawada? Apakah persembahan tersebut bermanfaat bagi mendiang? Bagaimana cara yang layak untuk menghormati leluhur? Ini adalah beberapa pertanyaan di benak para Buddhis intelek, khususnya selama bulan Qing Ming ketika para leluhur dikenang dan dihormati dengan persembahan makanan.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Ibu Parwati adalah sosok penjaga budaya yang hidupnya menyatu dengan masyarakat kebanyakan. Ibu Parwati biasanya mengenakan kebaya tradisional dan lebih memilih bepergian naik kendaraan umum.

Keramahannya selalu tercermin dengan senyum manis di wajahnya dan selalu duluan menyapa orang yang bertemu dengannya. Ibu Parwati selalu bahagia, tidak pernah pusing dengan apa yang biasa dipusingkan oleh orang lain, karena tidak melihat sesuatu dari sisi kurangnya tetapi dari sisi: “Oh, saya masih punya sesuatu yang bisa disyukuri.”

Menurut Ibu Parwati, “Senang atau tidak senang itu yang membuat adalah diri kita sendiri. Hidup sederhana saja, jangan banyak ingin ini ingin itu. Juga jangan suka mengeluh.”

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Y.A. AGGACITTA menjelaskan bagaimana praktik satipaṭṭhāna dalam aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan seseorang memahami cara kerja pikirannya sendiri dan dari situ mendapatkan insight tentang akar penyebab masalah mental dan emosionalnya sendiri.

Dalam buku ini beliau juga memasukkan konsep-konsep dasar Acceptance and Commitment Therapy sesuai konteks Buddhis, agar para pembaca mendapatkan manfaat lebih banyak lagi dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Showing 145–156 of 170 results

Shopping cart
Open chat
Hi Ada yang Bisa Kami Bantu