Metta (bahasa Pali) memiliki banyak arti, di antaranya kasih, sikap bersahabat, itikad baik, kemurahan hati, persaudaraan, toleransi, dan sikap tanpa-kekerasan. Para komentator kitab suci Pali menjelaskan istilah metta sebagai, dambaan yang kuat akan kesejahteraan dan kebahagiaan makhluk lain (parahita-parasukha-kamana). Intinya, metta adalah tindakan kasih yang dibedakan dari keramahtamahan sebagai kedok kepentingan pribadi.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Download “E-Book Metta” 120-Metta-2024.pdf – Downloaded 0 times – 465 KB
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Kita melihat bahwa sebagian besar penderitaan berasal dari ketidaktahuan dan kebodohan, dan karena itu bisa dihindari—sebuah penemuan yang amat sangat penting! Bukannya mencari penyebab-penyebab masalah di luar diri kita, kita menemukan penyebab-penyebab tersebut ada di dalam diri kita sendiri! Lalu, dengan kemampuan kita untuk mengkomunikasikan hal ini kepada orang-orang lain yang mungkin siap mendengarnya, untuk meneriakkannya dari puncak-puncak atap, untuk memproklamirkan kepada orang-orang lain bahwa satu-satunya rantai yang mengikat kita adalah kepalsuan kita sendiri. Inilah yang disebut Mahayana, inilah esensi dari Pencerahan (yang tersedia bagi semua orang); Mahayana bukanlah sekte umat Buddha atau pemikiran dengan batin separatis.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Download “E-Book Wacana Ekayana” 116-Wacana-Ekayana.pdf – Downloaded 1 time – 497 KB
Sangat penting bagi kita untuk jujur pada diri sendiri dan mengenali amarah kita daripada berpura-pura seakan kita tidak memilikinya. Bagaimana pun juga, mengenali amarah itu berbeda dengan menyatakannya dalam perkataan atau perbuatan. Kalau kita melampiaskan amarah kita, kita beresiko menyebabkan kesedihan bagi orang lain. Bukan berarti kalau kita melepaskannya dengan memukuli bantal atau berteriak keras-keras akan mengakhiri rasa marah dan rasa frustasi itu. Hal itu jelasnya cuma akan meleburkan energi amarah untuk sementara waktu saja. Kemudian, kita akan mulai membentuk suatu kebiasaan berteriak dan memukuli benda, yang juga tidak memberi keuntungan apa-apa.
Ada alternatif-alternatif lain daripada sekedar menekan amarah atau pun melampiaskannya yang keduanya merupakan tindakan ekstrim. Buddhisme menganjurkan kita untuk menyelesaikannya sampai hilang dan tidak ada lagi. Selanjutnya hati kita akan bebas dari rasa marah dan tindakan kita tidak akan mengancam kesejahteraan makhluk lain.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Download “E-Book Mengenali Kemarahan” 114-Mengenali-Amarah-2024.pdf – Downloaded 4 times – 422 KB
Dibuku ini Ribur Rinpoche menjelaskan bagaimana menumbuhkan Bodhicitta pada diri kita. Mengenali semua makhluk hidup sebagai ibu kita sendiri, mengembangkan pikiran ketidakberpihakan yang adil terhadap semua makhluk yang berarti siap berhenti membeda-bedakan makhluk hidup, berhenti merasa dekat dengan sebagian makhluk hidup dan menjauhi yang lain.
Mengapa ibu digunakan sebagai tolak ukur dalam pembahasan Bodhicitta ini? Ibu adalah sosok yang paling dekat dengan diri kita. Merenungi keberadaan ibu saat ini adalah ibu yang tak terhitung banyaknya dari kehidupan masa lalu. Luaskan renungan kita hingga mencakup semua makhluk hidup, maka akan muncul perasaan dalam diri kita bahwa semua makhluk pernah menjadi ibu kita yang baik hati, yang bersedia mengorbankan dirinya untuk kebaikan kita, sehingga kita patut menghormati semua makhluk karena semua makhluk juga memiliki kebaikan hati.
Bagaimana kita membalas budi kebaikan semua makhluk itu? Ribur Rimpoche mengajak kita mengembangkan tekad kebuddhaan dalam uraiannya di buku ini. Simak lebih lanjut hingga tuntas bagaimana kita menempatkan diri kita pada posisi orang lain.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Pelita harus dinyalakan, baru akan terang. Dinyalakan ditempat yang gelap dan tinggi, agar bisa menerangi semua sudut dan segi, tidak hanya untuk diri sendiri, juga untuk semua orang yang belum ketemu jati diri.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Download “E-Book 99 Kata Pelita” 110-99-Kata-Pelita-2024.pdf – Downloaded 12 times – 2 MB
Pendiri Dharma Drum Mountain
Master Sheng Yen (1930-2009)
Yang Mulia Master Sheng Yen menyebut pribadinya sebagai “Bhiksu pengelana dibawah terpaan badai dan salju”. Di Taiwan beliau dinobatkan sebagai 50 orang paling berpengaruh dalam 400 tahun terakhir sejarah Taiwan. Beliau merupakan pewaris Dharma dari dua ilsilah Chan (Linji dan Caodong), dan diakui sebagai Guru besar meditasi termasyur.
Beliau merupakan biksu China pertama yang menerima gelar Doktor dalam literatur Buddhis, dan salah satu tokoh yang sangat dikenal dalam dunia pendidikan Buddhis di Taiwan. Beliau juga Tokoh besar dalam gerakan Humanisme dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Download “E-Book 108 Pepatah Bijak Part 2” 108-Pepatah-Bijak-Part-2.pdf – Downloaded 7 times – 2 MB
Pendiri Dharma Drum Mountain
Master Sheng Yen (1930-2009)
Yang Mulia Master Sheng Yen menyebut pribadinya sebagai “Bhiksu pengelana dibawah terpaan badai dan salju”. Di Taiwan beliau dinobatkan sebagai 50 orang paling berpengaruh dalam 400 tahun terakhir sejarah Taiwan. Beliau merupakan pewaris Dharma dari dua ilsilah Chan (Linji dan Caodong), dan diakui sebagai Guru besar meditasi termasyur.
Beliau merupakan biksu China pertama yang menerima gelar Doktor dalam literatur Buddhis, dan salah satu tokoh yang sangat dikenal dalam dunia pendidikan Buddhis di Taiwan. Beliau juga Tokoh besar dalam gerakan Humanisme dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Download “E-Book 108 Pepatah Bijak Part 1” 108-Pepatah-Bijak-Part-1.pdf – Downloaded 8 times – 2 MB
Buku singkat ini adalah hasil penelitian saya. Saya harap tidak hanya mendorong orang lain agar terlibat pada penyelamatan makhluk hidup, tetapi juga agar melakukan hal yang sama, yang berguna bagi kehidupan fauna dan kepentingan ekologis.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Karma adalah tindakan, ‘tindakan sebagai penyebab’ dan ‘tindakan sebagai buah’. Ketika tindakan adalah sebuah penyebab, maka kita menyebutnya karmahetu. Kata China untuk karmahetu mengandung karakter karma dan sebuah karakter yang berarti ‘benih’. Ketika kita memproduksi sebuah pemikiran, maka produksi pemikiran tersebut adalah karmahetu, sebab-karma. Pemikiran tersebut akan memiliki efek pada kesehatan fisik dan mental kita, dan pada kesehatan dunia. Dan bahwa kesehatan, yang baik maupun yang buruk, adalah buah dari karma, buah dari pemikiran. Karmaphala adalah buah-karma. Jadi karma adalah tindakan, ‘tindakan di dalam sebab’ dan ‘tindakan di dalam buah’.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Download “E-Book Ajaran yang Sehat” 106-Ajaran-yang-Sehat-2024.pdf – Downloaded 7 times – 1 MB
Karma adalah tindakan, ‘tindakan sebagai penyebab’ dan ‘tindakan sebagai buah’. Ketika tindakan adalah sebuah penyebab, maka kita menyebutnya karmahetu. Kata China untuk karmahetu mengandung karakter karma dan sebuah karakter yang berarti ‘benih’. Ketika kita memproduksi sebuah pemikiran, maka produksi pemikiran tersebut adalah karmahetu, sebab-karma. Pemikiran tersebut akan memiliki efek pada kesehatan fisik dan mental kita, dan pada kesehatan dunia. Dan bahwa kesehatan, yang baik maupun yang buruk, adalah buah dari karma, buah dari pemikiran. Karmaphala adalah buah-karma. Jadi karma adalah tindakan, ‘tindakan di dalam sebab’ dan ‘tindakan di dalam buah’.
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia
Download “E-Book Mempertemukan Dunia” Mempertemukan-dunia-ebook.pdf – Downloaded 19 times – 3 MB
Showing 1–12 of 90 results