E-Book

Jika saya katakan Buddha hidup di setiap bagian dari alam semesta dalam bentuk fisik, itu berlawanan dengan ajaran Buddha. Sebaliknya jika saya katakan bahwa Buddha tidak hidup di setiap bagian dari alam semesta dalam bentuk fisik, banyak orang tidak senang karena mereka telah melekat pada keberadaan yang tidak dapat dipuaskan. Oleh karena itu mereka katakan itu adalah ketiadaan.

Itu bukanlah ketiadaan; itu adalah akhir dari penderitaan fisik dan mental, dan mengalami kebahagiaan nirwana atau keselamatan. Sebaliknya ada beberapa orang yang sesungguhnya butuh bentuk fisik dari gambar/rupang Buddha untuk menenangkan pikiran mereka,mengurangi ketegangan, ketakutan, dan kecemasan mereka. Meskipun demikian tidak tepat bagi kita untuk mengatakan Buddha hidup atau tidak. Jika ajaran Buddha tersedia bagi kita untuk mengalami kedamaian, kepuasan dalam hidup kita hal ini sudah lebih dari cukup bagi kita.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828

Download “Di manakah Buddha?” 141-Dimanakah-Buddha.pdf – Downloaded 194 times – 984 KB

Zaman sekarang kita cenderung memperumit segala sesuatu, dan lalu dengan gampangnya kita tersesat dalam pengertian tentang benar dan salah. Namun ada seorang biksu Kamboja istimewa yang tidak banyak bicara tetapi terbiasa untuk menghadirkan apa yang disebut Buddha Dharma lebih dalam tindakan.

Beliau mengingatkan kita untuk melihat ke dalam satu-satunya sumber tempat kita dapat menemukan kedamatian dan kebenaran, istana tempat Dharma sesungguhnya terlihat, yaitu hati kita sendiri.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Download “Selangkah demi Selangkah” 35-Selangkah-demi-Selangkah.pdf – Downloaded 174 times – 1 MB

 

Terdapat dua jenis kekerasan. Pertama adalah kekerasan yang dapat dilihat, didengar, atau dialami secara fisik atau emosional oleh orang lain maupun diri sendiri. Misalnya, situasi yang tidak dapat dikendalikan ketika orang-orang saling melukai dengan senjata.

Kedua adalah ‘kekerasan’ tersembunyi atau bawah sadar yang didasari oleh prasangka manusia atau ideologi dan pemikiran sesat seseorang.

Sebagaimana orang bijak mengatakan, “Jika engkau memiliki pistol tangan, engkau bisa membunuh jumlah orang sebatas jumlah peluru yang ada di dalam laras pistol. Namun, jika engkau memiliki pikiran jahat, engkau bisa membunuh orang dalam jumlah tak terbatas.”

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Download “Toleransi dan Anti Kekerasan Jalan Menuju Perdamaian” 34-Toleransi-dan-Anti-Kekerasan.pdf – Downloaded 132 times – 1 MB

Gavin Menemukan Rahasia Kebahagiaan memperkenalkan kita pada anak anjing energik yang percaya bahwa kebahagiaan sejati datang dari memiliki banyak mainan keren dan mengejar kucing. Mengembangkan persahabatan dengan Bodhi, anjing yang lebih bijaksana dan lebih tua, memberikan Gavin kesempatan dalam menumbuhkan  penghargaan dan kepedulian terhadap orang lain. Ketika dia mengetahui bahwa Bodhi menderita penyakit serius, Gavin mendapat hadiah yang berharga. Dengan kebaikan dan perhatian, Bodhi mengajari Gavin rahasia kebahagiaan.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Download “Gavin Menemukan Rahasia Kebahagiaan” 31-Gavin-komik.pdf – Downloaded 130 times – 2 MB

Beberapa orang mungkin berpikir bhawa agama Buddha merupakan milik masa lalu dan tak bisa mendapat tempat di dunia modern. Pikiran ini tidaklah benar, karena sejak dulu hingga  sekarang,  agama Buddha tetap relevan.

Sebagai suatu cara hidup, agama Buddha menunjukkan kepada manusia bagaimana cara menumbuhkan kedewasaan dan kebijaksanaan guna memahami dirinya sendiri dan dunia tempat ia hidup.

Agama Buddha mengajarkan orang untuk mengembangkan kesadarannya sehingga akhirnya ia melihat kehidupan sebagaimana adanya.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Download “Panduan Agama Buddha untuk Pemula” 32-Panduan-Agama-Buddha-untuk-Pemula.pdf – Downloaded 209 times – 2 MB

Kisah tentang Pak Tua Tiow ini lebih dari sekedar sebuah cerita tentang seorang pria tua. Cerita ini tampaknya sangat sederhana, sesungguhnya dipenuhi banyak makna mendalam.

Tidak peduli kepercayaan religius mana pun yang kita anut, kita hendaknya dapat menghargai perbuatan-perbuatan baik dan menghindari perbuatan-perbuatan jahat.

Pesan cerita dari buku ini mendorong para pembaca yang tengah memasuki milenium baru dengan kebijaksanaan Dharma yang luar biasa. Sehingga kita dan generasi mendatang dapat hidup bahagia dalam kebijaksanaan sejati, penuh kasih sayang, dan kedamaian sejati.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Download “Legenda Pak Tua Tiow” 33-Legenda-Pak-Tua-Tiow.pdf – Downloaded 143 times – 1 MB

Yaḥ pratītyasamutpādaṁ paśyati

sa dharmaṁ paśyati,

yo dharmaṁ paśyati, so Buddhaṁ paśyati.

Ia yang menyadari pratītya-samutpāda

melihat Dharma,

ia yang melihat Dharma melihat Buddha

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Download “Sari Ajaran Buddha” 30-Sari-Ajaran-Buddha.pdf – Downloaded 155 times – 687 KB

Pandangan hidup yang dibabarkan Buddha sangat mendalam dan luas. Sedemikian luas dan mendalamnya sehingga kadangkala orang biasa kesulitan menemukan pintu yang tepat untuk masuk ke dalam.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Download “Tiga Pokok Utama dalam Mempraktikkan Ajaran Buddha” 29-Tiga-Pokok-Utama-dalam-Mempraktikkan-Ajaran-Buddha.pdf – Downloaded 111 times – 640 KB

Buddha mengajarkan satipaṭṭhāna kepada umat manusia untuk tujuan akhir dari pemurnian, sebagai cara untuk mengatasi sakit fisik dan kotoran batin.

Satipaṭṭhāna mengacu pada empat pembentukan (upaṭṭhāna) dari penyadaran-penuh (sati): mengingat untuk berulang kali mengamati tubuh, pikiran, perasaan, dan dhamma (objek-objek mental). Praktik ini juga membawa manfaat yang menyertainya menjadi fokus pada aktivitas saat ini.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Download “Sadar Sepenuhnya dan Menjadi Bijak” 28-Sadar-Sepenuhnya-dan-Menjadi-Bijak.pdf – Downloaded 126 times – 663 KB

Buddha bersabda, “Keinginan terhadap sesuatu yang bersifat materi dan keinginan terhadap kenikmatan hawa nafsu akan membuat manusia menjadi egois dan tidak akan pernah puas.” Orang seperti itu hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak peduli terhadap apa yang terjadi pada orang lain sebagai akibat dari kesalahan dan keegoisannya.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Download “Agama, Benteng Arus Penyalahgunaan Narkoba” 27-Agama-Benteng-Arus-Penyalahgunaan-Narkoba.pdf – Downloaded 77 times – 525 KB

Apa makna dan tujuan keberadaan manusia di dunia ini?

Kita harus memulainya dengan menyelidiki dari dalam diri, hanya dengan cara inilah kita dapat memahami tujuan sesungguhnya dari praktik ajaran Buddha, karena Buddhadharma bertujuan mengatasi permasalahan mendasar umat manusia.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Download “Tujuan Utama Mengikuti Ajaran Buddha” 26-Tujuan-Utama-Mengikuti-Ajaran-Buddha.pdf – Downloaded 98 times – 768 KB

Kemajuan Wanita Indonesia dalam pembangunan telah melahirkan suatu budaya: Kemitrasejajaran Pria dan Wanita dalam Pembangunan, yang diikuti dengan Gerakan Pemberdayaan Wanita di segala bidang. Tetapi budaya paternalistik yang menjadi ciri dari budaya Timur masih sangat mengikat norma dan nilai yang menempatkan wanita seolah masih subordinate dari kaum pria.

Hal tersebut tentu merupakan ketimpangan dalam pembangunan, karena kita mensyaratkan peranserta seluruh wanita sebagai warga negara yang mempunyai kedudukan yang sama dengan pria.

Anda juga dapat membantu penyebaran buku-buku Dharma dengan berdana melalui rekening:
BCA KCP Cideng Barat
No. 397 301 9828
an. Yayasan Triyanavardhana Indonesia

Download “Peran dan Perjuangan Perempuan dalam Pembangunan Masyarakat Menurut Perspektif Buddha” 25-Peran-dan-Perjuangan-Perempuan-dalam-Pembangunan-Masyarakat-Menurut-Perspektif-Buddha.pdf – Downloaded 77 times – 680 KB

Showing 13–24 of 48 results

Shopping cart
Open chat
Hi Ada yang Bisa Kami Bantu